Wednesday, March 3, 2010
Komandan Sesko TNI Pindah Tongkat Komando
03 Februari 2010, Bandung -- Bandung - Tongkat Komando Komandan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI diserahterimakan dari Marsekal Madya Edy Harjoko kepada Laksamana Madya Moekhlas Sidik. Pergantian ini dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso.
Dalam penyampaiannya, Djoko mengatakan pergantian pimpinan Sesko ini adalah sebagai bentuk atas protes pembinaan organisasi. "Tujuannya agar kinerja organisasi dapat dicapai secara maksimal, sesuai dengan tuntutan tugas peran dan fungsi," kata Djoko dalam sambutannya di Lapangan Sesko, Jalan Maskumambang, Rabu (3/3/2010).
"Serah terima jabatan bukan suatu kelaziman, melainkan suatu kebutuhan dan keharusan," terang Djoko.
Sebagai salah satu badan pelaksana pusat Mabes TNI, kata Djoko, Sesko memiliki tugas bertanggung jawab membantu panglima TNI dalam menyelenggarakan pendidikan karir tertinggi prajurit.
"Sesko TNI harus selalu mengaktualisasikan dan merevitalisasikan diri dalam satu sistem mekanisme, dan secara kerja profesional, efektif dan efisien, melalui kurikulum pendidikan yang terencana dengan baik," ujarnya.
Ia menambahkan, dihadapkan kepada perkembangan lingkungan srategis yang sulit diprediksi, diperlukan analisis permasalahan yang tajam serta menyeluruh.
Djoko juga meminta, dinamika pemikiran Sesko TNI tersebut, harus terus dipelihara agar tidak mengalami kejenuhan dan stagnansi. "Sesko TNI tidak boleh bekerja hanya berdasarkan rutinitas progran semata. Sesko TNI dituntut untuk mampu mengembangkan dan membawa semangat serta inovasi kreatifitas yang tinggi," harapnya.
Acara yang dimulai tepat pukul 9.00 WIB ini berakhir sekitar pukul 10.00 WIB. Sesusai melantik serah terima tersebut, panglima meninjau lingkungan komplek Sesko TNI.
detikBandung
Dalam penyampaiannya, Djoko mengatakan pergantian pimpinan Sesko ini adalah sebagai bentuk atas protes pembinaan organisasi. "Tujuannya agar kinerja organisasi dapat dicapai secara maksimal, sesuai dengan tuntutan tugas peran dan fungsi," kata Djoko dalam sambutannya di Lapangan Sesko, Jalan Maskumambang, Rabu (3/3/2010).
"Serah terima jabatan bukan suatu kelaziman, melainkan suatu kebutuhan dan keharusan," terang Djoko.
Sebagai salah satu badan pelaksana pusat Mabes TNI, kata Djoko, Sesko memiliki tugas bertanggung jawab membantu panglima TNI dalam menyelenggarakan pendidikan karir tertinggi prajurit.
"Sesko TNI harus selalu mengaktualisasikan dan merevitalisasikan diri dalam satu sistem mekanisme, dan secara kerja profesional, efektif dan efisien, melalui kurikulum pendidikan yang terencana dengan baik," ujarnya.
Ia menambahkan, dihadapkan kepada perkembangan lingkungan srategis yang sulit diprediksi, diperlukan analisis permasalahan yang tajam serta menyeluruh.
Djoko juga meminta, dinamika pemikiran Sesko TNI tersebut, harus terus dipelihara agar tidak mengalami kejenuhan dan stagnansi. "Sesko TNI tidak boleh bekerja hanya berdasarkan rutinitas progran semata. Sesko TNI dituntut untuk mampu mengembangkan dan membawa semangat serta inovasi kreatifitas yang tinggi," harapnya.
Acara yang dimulai tepat pukul 9.00 WIB ini berakhir sekitar pukul 10.00 WIB. Sesusai melantik serah terima tersebut, panglima meninjau lingkungan komplek Sesko TNI.
detikBandung
Denjaka Ikut Latgab Waspada Nusa Dua 2010
Dan Denjaka menunjukkan maket kapal yang akan digunakan latihan kepada Asops Panglima TNI.
03 Februari 2010, Jakarta -- Dalam rangka melihat kesiapan prajurit Denjaka dalam mengikuti Latihan Gabungan TNI – POLRI “ Waspada Nusa Dua” / 2010 yang akan digelar selama 3 hari, mulai 11 sampai 13 Maret 2010 di Pulau Pabelokan yang terletak dalam gugusan kepulauan Seribu.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin HS mengunjungi Markas Komando Detasemen Jalamangkara (Denjaka) di Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta, Senin (1/3).
Selain itu, Asops Panglima TNI juga melihat kesiapan para prajurit anti teror aspek laut itu dalam mengikuti Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) MALINDO “Darsasa 7 AB” / 2010 yang akan dihelat mulai 24 Maret hingga 15 April 2010 di Selat Malaka, yaitu sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Malaya dan Pulau Sumatera.
Dalam kesempatan tersebut Pati berbintang dua itu menyatakan bahwa dengan terlaksananya Latgab TNI-POLRI, terbuka peluang TNI untuk membantu POLRI dalam memerangi Teroris di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang ke dua, Tentara adalah alat perang namun perang bukan penyelesaian terakhir dari masalah politik.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh prajurit Denjaka agar mampu menunjukkan kemampuan yang lebih tapi jangan merasa punya kemampuan yang lebih di dalam tim maupun satuan. Yang ke dua, keselamatan adalah faktor utama dalam melaksanakan latihan (Zero Accident).
MARINIR
03 Februari 2010, Jakarta -- Dalam rangka melihat kesiapan prajurit Denjaka dalam mengikuti Latihan Gabungan TNI – POLRI “ Waspada Nusa Dua” / 2010 yang akan digelar selama 3 hari, mulai 11 sampai 13 Maret 2010 di Pulau Pabelokan yang terletak dalam gugusan kepulauan Seribu.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin HS mengunjungi Markas Komando Detasemen Jalamangkara (Denjaka) di Kesatrian Marinir Cilandak, Jakarta, Senin (1/3).
Selain itu, Asops Panglima TNI juga melihat kesiapan para prajurit anti teror aspek laut itu dalam mengikuti Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) MALINDO “Darsasa 7 AB” / 2010 yang akan dihelat mulai 24 Maret hingga 15 April 2010 di Selat Malaka, yaitu sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Malaya dan Pulau Sumatera.
Dalam kesempatan tersebut Pati berbintang dua itu menyatakan bahwa dengan terlaksananya Latgab TNI-POLRI, terbuka peluang TNI untuk membantu POLRI dalam memerangi Teroris di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang ke dua, Tentara adalah alat perang namun perang bukan penyelesaian terakhir dari masalah politik.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh prajurit Denjaka agar mampu menunjukkan kemampuan yang lebih tapi jangan merasa punya kemampuan yang lebih di dalam tim maupun satuan. Yang ke dua, keselamatan adalah faktor utama dalam melaksanakan latihan (Zero Accident).
MARINIR
Tuesday, March 2, 2010
Batalyon 642/Kapuas Siaga di PLB Entikong
02 Maret 2010, Entikong -- Seorang warga Indonesia menunjukkan paspor miliknya usai diperiksa anggota TNI AD dari Yon 642 Kapuas, saat melintas di pintu lintas batas (border line) Indonesia-Sarawak malaysia, Entikong, Kalbar, Selasa (2/3). Pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi lalu lintas imigran gelap yang masuk ke Indonesia maupun ke Malaysia. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/mes/10)
Sejumlah anggota TNI AD dari Yon 642 Kapuas, melakukan pemeriksaan surat dan kendaraan yang masuk ke wilayah Indonesia. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/mes/10)
Seorang anggota TNI AD dari Yon 642 Kapuas siaga di samping barisan sejumlah pelintas batas di pintu lintas batas atau PLB (border line) Indonesia-Sarawak Malaysia, Entikong, Kalbar. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/mes/10)
Sejumlah anggota TNI AD dari Yon 642 Kapuas, melakukan pemeriksaan surat dan kendaraan yang masuk ke wilayah Indonesia. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/mes/10)
Seorang anggota TNI AD dari Yon 642 Kapuas siaga di samping barisan sejumlah pelintas batas di pintu lintas batas atau PLB (border line) Indonesia-Sarawak Malaysia, Entikong, Kalbar. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/mes/10)
AU India Beli 42 Su-30MKI
Sukhoi Su-30MKI AU India. (Foto: mamboccv.com)
02 Februari 2010 -- India dan Rusia melakukan negosiasi kontrak baru senilai lebih dari 3 milyar dollar untuk pengiriman 42 jet tempur Sukhoi Su-30MKI ke Angkatan Udara India, dilaporkan harian India Daily News and Analysis, Selasa (2/2) mengutip sumber militer India.
Pembelian ini dimaksudkan menutupi kekurangan jumlah skuadron tempur di AU India yang dapat mengeliminasi ancaman potensial ungkap sebuah sumber di Kementrian Pertahanan India pada RIA Novosti.
AU India saat ini mengoperasikan sekitar 100 Su-30MKI, sebagian besar ditempatkan di pangkalan udara dekat perbatasan Cina dan Pakistan.
India pertama kali memesan 50 Su-30MKI dari Rusia pada 1996-98 dan menambah lagi 40 pesawat pada 2007. Perusahaan penerbangan India Hindustani Aeronautics Ltd (HAL) mendapatkan juga kontrak pembuatan 140 pesawat di India antara 2003 dan 2017 dibawah perjanjian lisensi produksi.
Skuadron tempur India sebagian besar terdiri dari jet tempur tua buatan Uni Sovyet MiG-21.
RIA Novosti/@beritahankam
02 Februari 2010 -- India dan Rusia melakukan negosiasi kontrak baru senilai lebih dari 3 milyar dollar untuk pengiriman 42 jet tempur Sukhoi Su-30MKI ke Angkatan Udara India, dilaporkan harian India Daily News and Analysis, Selasa (2/2) mengutip sumber militer India.
Pembelian ini dimaksudkan menutupi kekurangan jumlah skuadron tempur di AU India yang dapat mengeliminasi ancaman potensial ungkap sebuah sumber di Kementrian Pertahanan India pada RIA Novosti.
AU India saat ini mengoperasikan sekitar 100 Su-30MKI, sebagian besar ditempatkan di pangkalan udara dekat perbatasan Cina dan Pakistan.
India pertama kali memesan 50 Su-30MKI dari Rusia pada 1996-98 dan menambah lagi 40 pesawat pada 2007. Perusahaan penerbangan India Hindustani Aeronautics Ltd (HAL) mendapatkan juga kontrak pembuatan 140 pesawat di India antara 2003 dan 2017 dibawah perjanjian lisensi produksi.
Skuadron tempur India sebagian besar terdiri dari jet tempur tua buatan Uni Sovyet MiG-21.
RIA Novosti/@beritahankam
Tim Reaksi Cepat Konga XXVI-B2 FPC
02 Maret 2010, Lebanon -- Satgas Konga XXVI-B2 Indo Force Protection Company (FP Coy) yang tergabung sebagai pasukan Pemelihara Perdamaian (Peace Keeping Forces) United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) melaksanakan latihan sekaligus menyiapkan Quick Response Team (QRT) atau biasa dikenal dengan Tim Reaksi Cepat.
Latihan ini merupakan bagian dari salah satu tugas pokok Satgas Indonesian FP Coy sebagai Tim Kawal Head Quarter di UNIFIL. Latihan Tim Reaksi Cepat itu dipimpin langsung oleh Dansatgas FPC Letkol Inf Fulad, sedangkan sebagai penanggung jawab di lapangan adalah Kapten Marinir R. Saragih yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Tim 2 Satgas Konga XXVI-B2 FPC.
Pelaksanaan latihan Quick Response Team (QRT) berlangsung di sekitar area Naqoura, Lebanon Selatan pada hari Senin (1/3).
Latihan ini untuk mengasah maupun memelihara kemampuan personel Satgas Kontingen Garuda XXVI-B2 dalam hal mengatasi ancaman di waktu yang sangat singkat, khususnya mengatasi ancaman jarak dekat terhadap Markas UNIFIL dengan tetap berpedoman pada Role of Engagement (RoE) maupun Standar Operating Procedure (SOP) yang telah di tetapkan oleh UNIFIL.
Latihan yang dilaksanakan untuk menguji kemampuan bergerak Tim Kawal Satgas Indo Force Protection Coy itu dibatasi maksimal dalam waktu 5 menit siap bergerak ke setiap tempat atau hotspot yang telah ditentukan dan berada di area Naqoura New Extention Camp.
Tim kawal yang terdiri dari 3 unit pada awalnya tetap melaksanakan tugas harian di area New Extention Camp dan bila terdapat panggilan dari Perwira jaga, maka Unit pertama yang menerima perintah untuk bergerak akan menuju Duty Officer Room untuk menerima petunjuk lebih lanjut dalam menjalankan tugas berikutnya.
Kecepatan tersebut ditentukan berdasarkan tingkat urgensitas yang dibutuhkan saat terjadinya perubahan situasi dan kondisi di area operasi yang menjadi tanggung jawab Satgas Indonesian Force Protection Company di Lebanon atau atas perintah langsung dari Force Commander selaku pemegang kekuasaan penuh untuk menggerakkan seluruh pasukan yang berada di Lebanon Selatan.
Dengan pelatihan tersebut secara rutin, Letkol Inf Fulad sebagai Komandan Satgas Indonesian Force Protection Company mengharapkan seluruh prajurit yang tergabung dalam Satgas Konga XXVI-B2 Indo FP Coy dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh UNIFIL dengan baik dan berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Hasil kinerja yang ditunjukkan oleh setiap personel Satgas akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi kontingen Indonesia di Lebanon dan tentunya hal tersebut akan berdampak positif bagi bangsa Indonesia di dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar